sok atuh dicari...

Minggu, 26 September 2010

TEMAN SEBANGKU, TEMAN SEHATI, TEMAN BERBAGI

teman sebangku. pasti semua punya teman sebangku khan?
mau crita sedikit tentang teman sebangku ku dari SD samapai SMA kelas 3.

Pertama di SD, teman sebangku ku namanya Ahmad Zidny Sukron Ni'am. Masih aja inget ni nama(maklum, anaknya kiai bro!)
Seneng rasanya punya temen kaya dia, orangnya selalu punya ide-ide cemerlang(walopun kadang-kadang ga masuk akal..hehehe)





Kedua, di SMP, namanya Khusnul Kharifin. Anaknya Kalem, sederhana, ga muluk-muluk lah pokoke. Rajin sholat juga dia..hehe Satu lagi, dia anaknya prihatin ( dewasa banget). Sekarang dia sekolah di SMK N 2 Kebumen.




Ketiga, masih di SMP. Namanya Andri Prakoso. Kaya namanya, badannya pun gedhe, perkasa (lemu maksude), biasa dipanggil Gendut.



Keempat, di SMA, kelas X aku sekelas sama Junaidi Sidiq, anaknya pendiem (pas lagi diem), tapi rame kalo lagi guyonan. Asik lah. Pinter maning...hehehe,



masih di SMA, teman sebangku di kelas XI namanya Wahyu Razi Indrawan alias ZIPO. Kayaknya semua teman sebangkuku orangnya konyol-konyol, termasuk yang ini. di kelas aku juga sebangku lagi sama dia, wuahhhh. rong taun cuy...tapi ora bosen ko.hehehe



TEMAN SEBANGKU, TEMAN SEHATI, TEMAN BERBAGI

Sumber foto: berbagai sumber and mbah google

Jumat, 23 Juli 2010

TIPS LIBURAN MURAH KEBUMEN –JOGJA


berdasarkan pengalaman pribadi…


Libur telah tiba
Libur telah tiba
Hore..hore…
Jadi inget lagune Tasya pas nulis tulisan ini. Hehe.
Liburan kenaikan kelas tahun ini, aku isi dengan berbagai kegiatan positif yang cukup menyibukkanku, ada MOS, ada kemah dan lain-lain….weleh weleh…sok sibuk. Jadi begini, liburan kali ini ada waktu tiga minggu, aku dan temanku rencananya pengen pergi ke Jogja. Kami berencan pergi ke Jogja pada hari Kamis, 8 Juli 2010. Kami pergi Cuma berdua. Tapi, tak apalah, sudah besar ini (hhmmm…). Kami berangkat naik kereta Logawa jurusan Jember, kereta berangkat pukul setengah 8 pagi. Saat liburan seperti ini, naiklah di bagian paling depan atau paling belakang gerbong karena biasanya kebanyakan penumpang lebih suka naik lewat pintu bagian tengah.
Eits…kayaknya ada yang kelupaan.
Oh ya, mana tiketnya?
Masalah tiket ga usah khawatir, beginilah cara orang-orang yang biasa pulang pergi naik kereta dalam rangka menghemat uang. Santai saja, gak usah panik, gak usah bingung, bersikap biasa saja.
Sayangnya, hari itu kami kurang beruntung. Kami tidak kebagian tempat duduk satu pun. Terpaksa, kami harus berdiri, berpegel-pegel ria, hehehe. Saat-saat seperti ini, cobalah bertanya kepada penumpang-penumpang lain di sekitar Anda. Siapa tahu ada yang cuma numpang duduk sampai Stasiun Kutoarjo, kita khan bisa mboking tempat duduknya. Lumayan khan?
Alhamdulillah, ternyata Allah masih sayang pada kami. Setelah bertanya-tanyi kesana kemari, ada juga penumpang yang turun di Stasiun Kutoarjo, rombongan lagi. Wah, beja dhewek, begitu kataku pada teman seperjalananku. Setengah jam cukup bagi kami untuk berdiri dan berpegel-pegel ria sampai Stasiun Kutoarjo. Selanjutnya, kami bisa duduk manis dan menikmati empuknya kursi kereta Logawa yang sedang berlari menuju Stasiun Lempuyangan ini, hahaha. Beruntungnya lagi, kami tidak ditarik karcis oleh kondektur. Jadi, gratis deh, hihihi. Beja…beja.
Pukul setengah sepuluh, kami sampai di Stasiun Lempuyangan. Kami langsung pergi ke luar stasiun, niatnya sih pergi ke Malioboro. Tapi, jaraknya cukup jauh dari stasiun. Akhirnya, kami putuska untuk naik ojek. “Lima ribu sampai Mailoboro, Pak”. Oh ya, jangan sampai mau kalau ditawari ojek ke Malioboro dengan harga lebih dari lima ribu perak, rugi!
Kami hanya diantar sampai belakang mall Malioboro, untuk selanjutnya kami harus jalan kaki. Petualangan dimulai, saatnya mbolang..hehe. Kami mulai menyusuri kerasnya trotoar di sepanjang Malioboro sambil melihat-lihat souvenir yang dijajakan. Dari awal, memang niat kami hanya jalan-jalan. Saat sedang asyik mengobrol, tiba-tiba terhentilah langkah kami di depan sebuah benteng, Benteng Vredeburg namanya. Kami pun masuk, di dalamnya baru saja diadakan Festival Kesenian Jogja, namun sayang, acaranya sudah bubar. Di dalam benteng banyak terdapat diorama-diorama sejarah perjuangan rakyat Jogja dalam mengusir penjajah. Saking banyaknya, kami jadi bingung sendiri, hehe, maklum, anak baru.
Kemudian, kami melanjutkan jalan-jalan menuju alun-alun utara. Sempat berpikir untuk mampir ke Masjid Agung, tapi gak jadi karena waktu yang sudah mepet. Akhirnya, kami langsung cari warung makan. Isi perut dulu biar kuat jbuat jalan-jalan lagi. Di sini semua tersedia. Ada bakso, mie ayam, nasi uduk, gorengan, lan sapanunggalane. Murah lan meriah.
Kami putuskan untuk mencari oleh-oleh. Ada yang tahu?
Yap, Bakpia Pathuk. Bakpia Pathuk di Jogja banyak banget merknya. Tapi denger2 yang rasanya enak itu merk 75 kalau ga 25. Setelah mendapatkannya, kami langsung mencari becak untuk pergi ke Stasiun Lempuyangan. Sempet eret2an harga sama tukang becaknya, akhirnya diperoleh lah harga sepakat, 15 ribu. Wah, enak juga keliling Jogja naik becak, semilir, hihi.
Setelah cukup lama, akhirnya sampai juga. Tapi kok beda ya?
Owalah, ternyata tukang becaknya kesasar. Harusnya ke Stasiun Lempuyangan malahan ke Stasiun Tugu. Terpaksa, genjot lagi pak! Semangat! He. Bapak tukangnya sempat kesel juga, dikira kami yang salah ngomong. Padahal, bapaknya yang salah denger. Maklum, sudah tua, faktor usia, hehe.
Jam satu kurang seperempat, kami sampai di Stasiun Lempuyangan. Beruntung, kereta kami datangnya agak telat, yaitu jam 1 lebih 5 menit. Kami langsung menuju Mushola untuk menunaikan sholat Dzuhur. Setelah itu, kami menunggu dengan sabarnya kereta kami tercinta, Kereta Pasundan.
Kereta yang kami tunggu pun akhirnya datang. Seperti biasa, kami naik lewat gerbong paling depan, dan nasib kami pun sama seperti saat berangkat tadi pagi. Kami tidak dapat tempat duduk. Saya beranikan untuk bertanya kepada penumpang sekitar. Sekali lagi, kami beruntung. Kami sudah bisa duduk manis setelah lewat Stasiun Wates.
Kereta Pasundan sampai di Kebumen pada pukul 3 sore. Kami sangat lelah sekaligus senang. Alhamdulillah bisa pulang ke rumah dengan selamat tanpa kurang suatu apa pun.
The End

Selasa, 01 Juni 2010

APA PERBEDAAN MUHRIM DAN MAHRAM?




Assalamualaikum..

Eh, bukan muhrim, ngga boleh pegang-pegang!

mungkin sebagian dari kita atau bahkan semua sudah pernah mendengar percakapan tersebut. Sebenarnya, apa arti dari ucapan tersebut? Apakah sudah pas sesuai dengan apa yang diinginkan?Weleh2...serius temen ya...

Setahu saya, ucapan seperti diatas tadi adalah salah..
Lho??? koq bisa salah??
Memang banyak orang memakai kata MUHRIM untuk menyebut orang yang tidak boleh dinikahi, namun, tidak semua yang dianggap orang itu benar. Kata MUHRIM sendiri berarti orang yang beribadah IHROM. Koq bisa nyambung kesitu ya??

Lalu, kata apa yang pas untuk mengganti kata MUHRIM tersebut?
Kata yang pas yaitu kata MAHRAM, MAHRAM artinya orang yang tidak boleh dinikahi. Baik itu saudara perempuan, ibu, nenek, dan yang lainnya.

MAHRAM bisa terjadi karena keturunan, karena Pernikahan, ataupun karena Penyusuan.

Jadi, mulai sekarang, udah tau kanyang bener???

MUHRIM = orang yang sedang beribadah IHRAM
MAHRAM = orang yang tidak boleh dinikahi...

Semoga bermanfaat

Wassalamualaikum...

Senin, 17 Mei 2010

CERPEN LINGKUNGAN HIDUP

DIYAZ DAN KAWAN-KAWAN
by: s.a.a.

Pada zaman dahulu, di sebuah negara yang bernama Negeri Abaz, terdapat sebuah hutan yang sangat lebat dan sungai yang cukup besar di dalamnya, namanya Sungai Diyaz. Hutan tersebut selalu ditutupi awan setiap harinya. Sungainya pun airnya sangat jernih dan menyegarkan.
Namun, pada suatu hari, terdengar kabar bahwa sebentar lagi di pinggir hutan akan dibangun sebuah pabrik besar, pabrik pengolah bahan-bahan tekstil. Pabrik tersebut rencananya dibangun tepat membelakangi sungai Diyaz. Para penghuni hutan sangat terkejut mendengar kabar tersebut, terutama si Diyaz. Ia berpikir bahwa nantinya pabrik tekstil tersebut akan membuang limbah-limbah hasil olahan pada dirinya. Jika itu terjadi, maka ia akan tercemar, kelangsungan hidupnya akan terancam dan itu berarti semua penghuni hutan akan mati. Ia tidak ingin hal itu terjadi.
Sungai Diyaz mempunyai seorang sahabat bernama awan Kinton. Awan Kinton tinggal tepat di atas hutan. Dialah yang membuat suasana hutan selalu sejuk dan rindang. Suatu hari, Awan Kinton berencana mengunjungi sungai di bawah. Ia sudah lama tidak bertemu sahabatnya itu. Ia sangat rindu ingin bertemu.
Sesampainya di bawah, Awan Kinton bertemu dengan sungai Diyaz. Mereka saling salam-menyalami dan kemudian mereka terlibat dalam pembicaraan yang hangat. Satu persatu dari mereka mulai bercerita tentang kehidupannya masing-masing. Awan Kinton bercerita bahwa akhir-akhir ini di atas banyak sekali angin-angin jahat yang suka merusak gugusan awan. Ia merasa sangat terganggu akan hal tersebut. Sungai Diyaz pun mendengarkannya dengan sepenuh hati. Ia juga memberi solusi yang tepat berhubungan dengan masalah yang dihadapi Awan Kinton.
Tibalah giliran Diyaz untuk bercerita. Diyaz pun mulai bercerita tentang masalah yang dihadapi berkaitan dengan akan dibangunnya pabrik tekstil yang letaknya persis di samping dirinya. Diyaz sangat khawatir mengenai hal ini dan ia tidak tahu apa yang harus dilkukannya. Ia meminta solusi kepada Kinton. Namun, entah mengapa, Kinton yang dimintai solusi malahan ketakutan mendengar cerita Diyaz.
Diyaz pun bertanya pada Kinton mengapa ia begitu ketakutan. Ternyata Kinton khawatir jika pabrik itu jadi dibangun, pabrik tersebut akan mengeluarkan asap berpolusi yang akan mencemari udara. Asap dari pabrik tersebut pastilah asap beracun yang akan merusak dirinya dan semua keluarga awan yang berada di atas.


Tidak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul enam petang.

Mereka belum sempat menemukan solusi atas masalah yang mereka hadapi. Namun, awan Kinton harus segera kembali ke atas dan berkumpul kembali dengan awan-awan yang lain agar gugusan awan tidak rusak. Awan Kinton pun kembali ke atas dengan dipersilahkan oleh Diyaz. Diyaz dan Kinton sepakat untuk meneruskan pembicaraan keesokkan harinya.
Keesokan harinya, Kinton kembali ke bawah untuk menemui Diyaz. Mereka ingin melanjutkan pembicaraan mereka yang terpotong kemarin sore. Belum sempat mereka mengobrol, tiba-tiba terdengar suara bising dari pinggir hutan. Kinton penasaran dengan suara bising tersebut dan ingin mengetahuinya. Ia pun segera pergi ke pinggir hutan untuk melihat apa yang terjadi. Sesampainya di pinggir hutan, Kinton sangat terkejut, seakan ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, ia melihat puluhan buldozer dan belasan truk-truk besar berkumpul di sana. Ia juga melihat banyak pekerja yang sedang sibuk mempersiapkan alat-alat berat dan sebagainya, nampaknya mereka ingin membangun sesuau yang besar di pinggir hutan.
Ketakutan muncul di benak Kinton, ia teringat cerita tentang rencana pembanguan pabrik besar di pinggir hutan yang diceritakan Diyaz kepadanya. Nafasnya terengah-engah, jantungnya berdetak kuat, wajahnya pun memucat seketika. Ia melihat ke sekelilingnya kemudian memutuskan untuk kembali ke rumah Diyaz. Dengan secepat kilat, Kinton pun sudah sampai di rumah Diyaz. Wajahnya masih terlihat sangat pucat. Tidak lama kemudian, ia pun bertemu Diyaz. Dengan bibir yang masih bergetar, Kinton menceritakan apa yang baru saja dilihatnya kepada Diyaz. Diyaz pun terlihat sangat takut dan setengah tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan sahabatnya itu.
Sebulan sudah pembangunan pabrik berlangsung. Pabrik sudah hampir jadi seutuhnya. Diyaz dan teman-temannya semakin khawatir akan nasib mereka di masa mendatang. Sekarang, mereka hanya bisa menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Keesokan harinya, Kinton sedang berjalan-jalan di area pembangunan pabrik sambil mengamat-amati apa yang terjadi. Ketika ia sedang melihat sekeliling, tiba-tiba ia dikejutkan oleh apa yang dilihatnya di pinggir sungai dekat pabrik. Berkarung-karung sampah dan sisa-sisa bahan bangunan terapung di permukaan sungai. Membuat sungai terlihat sangat kotor dan berbau sangat menyengat. Kemudian, ia juga melihat beberapa pekerja yang sedang membuang sisa-sisa material bangunan yang sudah tidak terpakai ke sungai dengan seenaknya. Sontak, Kintok sangat terkejut melihat hal itu. Tanpa pikir panjang lagi, ia langsung saja pergi ke rumah Diyaz untuk memberitahukan apa yang terjadi.


Saat di rumah Diyaz, tanpa basa-basi, Kinton langsung memberitahukan apa yang terjadi kepada Diyaz dengan sejelas-jelasnya. Kinton mempunyai usul agar Diyaz bersama seluruh penghuni hutan segera mengadakan musyawarah untuk mengatasi masalah ini.
Pada pagi harinya, Diyaz bersama Kinton menuju rumah Raja hutan, Simba, untuk menyampaikan usul mereka. Usul mereka pun disetujui. Siangnya, semua penghuni hutan berkumpul di lapangan Radian, lapangan yang biasa digunakan untuk acara perkumpulan para penghuni hutan.
Setelah semua datang dan duduk dengan tenang, Simba Si Raja Hutan dengan muka serius mulai membuka acara. Ia menerangkan tentang masalah yang sedang terjadi di hutan ini yang mungkin akan mengancam kehidupan hutan. Semuanya mendengarkan dengan sangat khidmat.
Musyawarah pun segera dimulai. Banyak yang mengusulkan ide untuk menyelesaikan masalah yang terjadi, namun ide-ide yang diusulkan banyak yang kurang masuk akal. Sebagai contoh, ada yang mengusulkan untuk menyerang para pekerja pabrik agar mereka tidak bisa bekerja, ada yang usul agar semua hewan bermigrasi ke hutan yang lain, dan sebagainya.
Musyawarah berlangsung hingga sore menjelang. Tak ada satu pun ide yang dirasa cocok untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Semua yang datang sudah hampir putus asa. Mereka sudah sangat bingung. Namun, lain halnya dengan Si Diyaz, ia terkenal cukup cerdik di hutan itu. Sejak tadi, ia terlihat sangat tenang dan santai.
Hari sudah sangat petang, kebingungan pun memuncak. Dan, saat semua tengah bingung, tiba-tiba Diyaz datang dan maju ke depan, ia seperti ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting.
“ Ehem-ehem…”, Diyaz membuka pembicaraannya.
“ Saudaraku semua, kita memang sedang dihadapkan pada permasalahan yang sulit, tetapi kita tidak boleh panik ataupun takut, kita harus menghadapi ini dengan kepala dingin, saya punya usul, bagaimana kalu kita membuat bencana untuk merusak pabrik yang sedang dibangun? ”, tanya Diyaz.
“Apa maksudmu membuat bencana, Diyaz?”, tanya Simba penasaran.
“Begini, membuat bencana yang aku maksud adalah membuat banjir agar pembuatan pabrik tidak bisa dilanjutkan lagi”, jawab Diyaz.
“Bagaimana caranya?” tanya Simba.

“Wahai Raja Hutan, untuk masalah cara, Raja bisa menyerahkannya kepada kami, Raja tinggal menunggu hasilnya”, jawab Diyaz tenang.
“Betulkah itu?”, kata Simba meragukan.
“Betul Raja, kami akan bekerja sama dan saling membantu untuk menyelamatkan hutan ini dan seisinya”, jawab Diyaz meyakinkan.
Esoknya, seluruh penghuni hutan berkumpul kembali untuk melaksanakan rencana Diyaz. Rencananya, Diyaz dan teman-teman akan membuat banjir besar di sekita area pembangunan pabrik. Diyaz pun membagi tugas kepada masing-masing yang datang. Kinton bertugas mengajak teman-teman awannya untuk berpindah ke atas pabrik dan juga atas sungai. Diyaz bertugas meluapkan air sungai. Bukit berbatu yang berada di bagian atas bertugas menggugurkan dirinya tepat di bangunan pabrik. Binatang-binatang bertugas merusak sarana dan prasarana yang digunakan untuk pembangunan, sedangkan yang lain bertugas membantu semampunya.
Hari berikutnya, semua sudah bersiap sedia melaksanakan rencana. Semua sudah siap dengan tugasnya masing-masing. Yang pertama bekerja adalah Kinton, ia bersama teman-temannya pergi ke atas area pembangunan pabrik dan juga sungai. Tanpa pikir panjang lagi, mereka langsung membuat mendung yang besar dan gelap untuk membuat hujan yang sangat besar. Dalam sekejap langit berubah menjadi gelap dan hujan pun mulai turun. Semakin lama hujan yang turun semakin lebat. Hal ini membuat semua orang di area pabrik langsung panik, mereka berlari kesana-kemari mencari tempat teduh. Pekerjaan mereka pun tidak dapat terselesaikan dengan segera.
Sementara itu, di sungai, air mulai meluap. Awan-awan terus menurunkan hujan sebanyak-banyaknya. Tidak lama kemudian, air luapan sungai mulai menggenangi tanah di area pabrik, bahan-bahan bangunan yang belum sempat diselamatkan hanyut terbawa arus sungai. Begitu juga dengan alat-alat yang digunakan, semua ikut hanyut bersama derasnya aliran air. Para pekerja tidak ada yang berani utuk menyelamatkan.
Binatang-binatang pun mulai beraksi, mereka menyusup ke tempat pembangunan pabrik. Ada yang mengganggu para pekerja agar tidak ada yang menyelamatkan alat-alat berat, ada yang mencuri denah pembangunan pabrik dan lain-lain. Mereka bekerja dengan sangat baik dan kompak.
Sementara itu, bukit-bukit batu mulai melongsorkan tanah dan bebatuan ke arah bangunan pabrik dan alat-alat berat, sehingga semuanya hancur dan tidak bisa digunakan lagi. Bangunan yang sebenarnya sudah hampir jadi, kini sudah rata dengan tanah. Yang tersisa hanya puing-puing.

Para pekerja sangat kebingungan, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya bisa melihat bangunan yang baru saja mereka bangun, kini sudah hancur tak bersisa. Mereka pun tidak tahu apakah pembangunan pabrik ini akan dilanjutkan atau tidak. Mereka tinggal menunggu keputusan dari bos besar.
Setelah cukup lama hujan turun dengan derasnya, akhirnya mereda juga, awan-awan kembali ke tempatnya masing-masing. Langit kembali terlihat cerah. Air sungai pun sudah kembali mengalir seperti biasa. Namun, cerahnya langit itu rupanya berseberangan dengan raut wajah para pekerja, mereka terlihat sangat sedih, kesal, dan juga marah.
Akhirnya, para pekerja pergi dari tempat pembangunan pabrik. Semua alat dan perlengkapan ditinggalkan begitu saja. Mereka akan melapor kepada bos mereka tentang apa yang baru saja terjadi di hutan.
Esok harinya, Raja Simba mengumpulkan semua penghuni hutan di rumahnya. Sang Raja ingin berterima kasih kepada semuanya karena telah berhasil menyelamatkan hutan dari pencemaran limbah pabrik. Sebagi tanda terima kasih, Sang Raja mengadakan acara pesta dan makan besar untuk semua penghuni hutan. Semua terlihat sangat senang dan berbahagia.
Kini, pembangunan pabrik sudah tidak dilanjutkan lagi karena kerugian yang terlalu besar. Hutan pun bebas dari ancaman polusi dan limbah pabrik. Penghuni hutan tidak lagi merasa was-was untuk menjalani kehidupan seperti biasa. Mereka hidup dengan tenang dan berdampingan satu dengan yang lainnya.


TAMAT

Kamis, 22 April 2010

Cara Memasang Senar Gitar yang Baik dan Benar

1-Buka senar lama. Lebih baik mengganti senar satu per satu jika kamu
tidak ingin mengubah hasil settingan asalmu.






2-Pastikan kamu memotong senar lamamu di dekat tuner apabila kamu tidak ingin merusak apapun pada bagian bridge ketika kamu membuka senar lamamu.






3-Pasang senar baru melalui tailpiece atau blok tremolo








4-Jangan lupa untuk menarik senar ke arah head gitarmu agar senar tidak mudah out of tune karena belum terpasang dengan baik di bridge gitarmu.





5-Ini adalah trik agar senar terpasang dengan baik. Pertama-tama, tahan senar dengan tangan kirimu seperti pada gambar.





6-Jepit bagian tengah senar anatara jari telunjuk dan jari tengah tangan kananmu, kemudian tarik senar menjauhi fingerboard pada fret ke-5 seperti pada gambar.






7-Kemudian, bengkokkan senar sekitar 90 derajat di tempat di mana tangan kirimu berada (lihat gambar).






8-Kencangkan senar dengan cara memutar tuner.








9-Lilitan pada tuner seharusnya seperti ini.



Terjemahan dari: www.elixirstrings.com

CARA MERAWAT GITAR AKUSTIK




Assalamualaikum…
Merawat gitar itu memang susah-susah gampang.
Susah, karena gitar sensitif banget, terutama gitar akustik. Debu sedikit saja sudah berpengaruh banyak terhadap perubahan karakter sound/suara yang dihasilkan.
Gampang karena sebenarnya dengan beberapa cara sederhana, gitar bisa terawat dengan baik.
Tips-tips berikut itu saya dapet dari pengalaman saya, dan sharing temen-temen yang suka main gitar, serta dengan "googling" sana sini. Nah tips berikut, sebenarnya gampang untuk dilakukan. Intinya asal jangan males aja.

Nah, untuk merawat gitar akustik supaya tetep awet, dan suaranya tetep oke dan ga' fals, coba deh dibaca dengan seksama(ceile bahasanya...)
Merawat gitar itu gampang susah susah. Gampang karena dengan sedikit polesan dan tips sederhana, gitar sudah bisa terawat dengan baik. Susahnya? Susah karena yang namanya gitar itu barangnya sensitif, kena debu sedikit kotor, kesnggol dikit, rubah suaranya.
Namun, jangan khawatir!
Di sini ada beberapa tips sederhana membersihkan gitar akustik, akustik lho ya? Bukan yang lain…awas kalo yang lain…hehe
Bersihin Senar
Bersihin senar secara rutin, paling engga seminggu sekali. Kalo perlu pake cairan khusus pembersih senar/string cleaner, ada koq di toko. Intinya sih supaya senar ga cepet karat aja, dan menjaga karakter suaranya.

Kendorin Senar
kalo gitarnya mau di"istirahatin" dalam waktu lama, disaranin senarnya dikendorin. Ini menjaga supaya neck gitar ga melengkun akibat kekencengan senar.
neck itu leher ya…
Letakkan Dengan Benar
Posisi terbaik adalah ditelentangkan, dengan posisi senar bebas tidak menyentuh permukaan apapun. Jadi ga gampang putus atau cepet fals…
Bersihin Gitar
Selain senar; body, fretboard, dan bagian lainnya juga wajib bersih, kalo bisa mengkilap malah he..:-) tujuannya biar enak dilihat, juga menjaga kualitas akustiknya
Ganti Senar
Ganti senar kalo udah karat, jangan tunggu putus atau jelek. Karena pasti pengaruh ke suaranya.
Ganti Satu Set
Usahakan kalo ganti senar jangan satu-satu, meskipun yang putus satu. Fungsinya, supaya karakter suara tiap senar seragam. Intine jangan kengiriten…apa sich yang ga buat gitar kesayangan…
Jangan Dibanting
Kayaknya ini yang paling penting buat nylametin gitar kamu. Kalo naruh, pilih tempat yang bener and cobalah pake kasih sayang…hehe (emang pacar)
Kayaknya segitu udah cukup buat bikin gita kita jadi awet and cling.
Mudah-mudahin bermanfaat.
Wassalamualaikum….

JANJI = JANJI

BERIBU JANJI TELAH TERKUNCI
SATU PER SATU TELAH DITEPATI
DARI YANG MANIS SAMPAI YANG BIKIN NANGIS
NAMUN, MASIH ADA SEIKAT JANJI
YANG BELUM SEMPAT TERLUNASI

WALAU TAK SEINDAH DULU
WALAU TAK SEHANGAT DULU
WALAU TAK SEAKRAB DULU
TAPI HARUS TETAP DITEPATI
JANJI ADALAH JANJI
YANG KAN DIBAWA SAMPAI MATI
JIKA IA TAK DITEMUI

INGIN DALAM HATI
JANJI BUKAN TERAKHIR JANJI
TAPI, JANJI SEBUAH AWAL YANG ABADI
YANG SELALU TERPATRI DAN TAHAN UJI

WALAU COBAAN SILIH BERGANTI
MENGHANTAM DINDING HATI INI
TAK KAN GENTAR AKU INI

MASIH ADA RIBUAN YANG INGIN KUBAGI
APA DAYA KAU SUDAH ADA YANG MENANTI
SEORANG ANAK KYAI
YANG MUNGKIN KAN MENGISI
HARI-HARIMU YANG SEPI

BUKANNYA AKU PATAH HATI
TAPI ITU YANG KAU INGINI
SESALPUN TAK KAN ADA ARTI
KARNA SEMUA TLAH TERJADI

DI SINI…
KU HANYA BISA MENGAMINI
SEMOGA KAU BAHAGIA SAMPAI MATI
TAPI…
BUKAN AKU TAK TAU DIRI
JANJI TETAPLAH JANJI
AKAN TETAP KU LUNASI


KARYA: ZIE ABUZIE